5 Alasan Sederhana Kenapa Milenial Harus Mulai Investasi

265
5 alasan sederhana milenial harus investasi
5 Alasan Sederhana untuk Milenial Mulai Investasi.*/Freepik/House photo created by master1305

Apa sih gunanya investasi? Kenapa investasi harus dilakukan sedini mungkin? Pasti tak sedikit dari kita yang bertanya-tanya alasan mulai investasi sedari muda. Hmmm sobat JOINAN tahu gak alasannya?

Masa depan memang tidak dapat diprediksi, tetapi mengkhawatirkan ketidakpastiannya akan melelahkan.

Nah, salah satu cara terbaik menghadapi ketidakpastian masa depan yaitu dengan melakukan perencanaan keuangan agar mampu mencapai kebebasan finansial.

Hal yang tidak boleh dipisahkan dari perencanaan keuangan yaitu berinvestasi. Saat mendengar kata investasi, terbesit dipikiran kita untuk mengalokasikan sebanyak-banyaknya uang yang kita miliki.

Padahal nggak gitu konsepnya bro! Dengan mengalokasikan dana 10-15% tiap gajian sudah cukup kok.

Lalu, pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risikomu dan lakukan investasi secara disiplin dan konsisten agar menjadi kebiasaan.

Dewasa ini, milenial dan generasi Z sudah tidak asing lagi dengan produk investasi. Hal ini dibuktikan dengan jumlah Single Investor Identification (SID) yang didominasi oleh investor berusia kurang dari 30 tahun dan 31-40 tahun, di pasar modal.

Diurutan pertama yaitu generasi Z (kelahiran tahun 1995-2010) yang berjumlah 1,46 juta orang atau 46,75% dari total SID 3,14 juta di akhir agustus 2020. Lalu, diurutan kedua ada generasi milenial dengan jumlah 770 ribu orang atau 24,55%.

Meskipun penguasaan aset masih dikuasai oleh generasi boomer, tapi dari sini kita bisa melihat tingginya minat dan mulai terbukanya para kaum muda terhadap instrumen investasi.

Nah, untuk kamu yang belum berinvestasi dari sekarang, simak alasan mulai investasi di bawah ini ya!

Alasan Mulai Investasi

Inflasi

Rata-rata inflasi di Indonesia yaitu 3-5%. Nah, inflasi tuh apa sih? Perhatikan contoh berikut ya.

Misalnya, untuk membeli 1 liter beras dibutuhkan Rp 11 ribu rupiah nah, tahun depan beras yang biasa kamu beli pasti harga per liternya bukan Rp 11 ribu lagi. Bisa Rp 15 ribu atau di atasnya.

Nah ini artinya, nilai uang yang kamu miliki mengalami penurunan, karena menjadi lebih kecil dibanding sebelumnya.

Yang tadinya dengan uang Rp 11 ribu sudah bisa masak nasi, jadi harus keluar uang lebih.

Bila kamu menabung, meski jumlah uang kamu bertambah, nilai uangmu akan turun seiring dengan inflasi yang terjadi. Hal ini karena bunga yang datang dari menabung sangat kecil.

Inilah keuntungan dari berinvestasi, return-nya relatif lebih tinggi daripada menabung dan mampu melawan inflasi.

Tentu tetap berlaku hukum ‘High risk high return’, itu sebabnya instrumen investasi yang dipilih harus sesuai dengan profil risiko.

Masa Tua Penuh Ketidakpastian

Bayangkan bila usia produktifmu hanya diisi dengan berfoya-foya tanpa memahami bahwa masa tua akan sangat menyedihkan tanpa dana pensiun.

Biaya sewa rumah, perawatan kendaraan pribadi, biaya sekolah anak, dana kesehatan tiap kali harus check-up ke rumah sakit. Belum lagi tubuh yang tidak sekuat masa muda sehingga tak bisa kerja sampingan untuk menambah pendapatan.

Guna Mencapai Fase Kebebasan Finansial

Tentu fase kebebasan finansial merupakan idaman bagi pemuda-pemudi di dunia. Ya! Siapa sih yang nggak ingin hidup tentram tanpa perlu memikirkan apakah besok masih bisa makan.

Apalagi bila kesejahteraan anak bahkan cucu turut terjamin. Hmmm ini bukan mimpi di siang bolong lho! Kamu bisa mencapai fase tersebut asal mau bersabar dan terus berusaha. Salah satunya dengan berinvestasi.

Hasil Investasi Lebih Besar

Bila berinvestasi telah dimulai sejak dini dalam jangka waktu yang panjang maka kamu akan mendapatkan bunga majemuk, atau bunga yang berbunga.

Dalam bahasa ekonomi sering disebut sebagai compound interest. Maksudnya apa? Bila bunga atas pokok dan bunganya terakumulasi, maka nilai akhir investasi tak lagi dimulai dari nilai aset awalmu.

Melainkan terus ditambah ke nilai terakhir aset yang telah berbunga. Bayangkan jika hal ini terjadi bertahun-tahun?

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara mernah mengutip salah satu survei yang mengatakan bahwa kalau saja masyarakat AS berinvestasi 15 tahun lebih awal meski dengan jumlah yang sama, maka pada saat pensiun akan memperoleh uang 4 kali lipat daripada mulai investasi 15 tahun sebelum pensiun.

Kontribusi Nyata Membangun Bangsa

Berdasarkan hasil sensus penduduk 2020, jumlah penduduk Indonesia mencapai 270,20 juta jiwa, artinya bertambah 32,56 juta dibanding Sensus Penduduk 2010.

Jumlah generasi Z menduduki porsi 27,94% dan diurutan kedua ada milenial dengan porsi 25,87%. Ini artinya Indonesia masih dianugerahi bonus demografi.

Sebagai penerus bangsa, berinvestasi merupakan salah satu kontribusi membangun negeri. Dengan berinvestasi, perusahaan dapat terus berinovasi dan berkembang, sehingga iklim ekonomi akan lebih sehat.

Selain itu, terjadi hubungan yang saling menguntungkan karena investor akan mendapatkan return investasi.

Nah, itulah alasan mulai investasi sejak dini jadi jangan menunda lagi ya!

Bagi kamu yang ingin mulai investasi, kamu bisa melalui platform securities crowdfunding JOINAN lho!

Melalui JOINAN kamu dapat berinvestasi di berbagai bisnis UMKM profitable yang telah dikurasi, mulai dari FnB, otomotif, skincare dan kecantikan, hingga properti.

Selain itu, instrumen investasinya juga beragam. Kamu dapat memilih saham, saham syariah, sukuk, obligasi atau obligasi konvensional.

Aksesnnya pun mudah karena seluruh prosesnya dilakukan secara online melalui website dan aplikasi JOINAN.

Tertarik berinvestasi? Mulai bersama JOINAN!

baca juga: mudah boros? simak tips memulai investasi bagi milenial

Penulis: Mira Ayu Dwi Cahyani