7 Cara Memulai Bisnis Kuliner dari Nol Hingga Cuan

92
cara memulai bisnis kuliner
7 Cara Memulai Bisnis Kuliner dari Nol Hingga Cuan

Tertarik dengan bisnis kuliner? Simak info cara memulai bisnis kuliner dari nol melalui artikel ini!

Bisnis kuliner adalah salah satu peluang usaha yang dengan pangsa pasar yang cukup menjanjikan. Cara memulai bisnis kuliner bisa diawali dengan berbagai cara, dan berikut ini adalah rekomendasi 7 cara memulai bisnis kuliner dengan modal minim yang dapat Anda lakukan. 

1. Ketahui Unique Selling Point (USP) Produk Anda

Terdapat dua warung ayam di lokasi yang berdekatan. Kedua warung ini memiliki harga yang serupa, menu yang serupa, juga pelayanan pada umumnya. Dengan demikian, tidak ada yang menjadi pembeda antara kedua warung. Tiap pembeli hanya memilih warung berdasarkan warung mana yang lebih dekat atau warung mana yang sedang tidak sibuk agar tidak perlu mengantri.

Jika salah satu warung tersebut memilih kelebihan tertentu, seperti pelayanan yang lebih praktis, rasa yang lebih menggugah selera, atau hanya sekedar memiliki nama yang lebih familiar dari warung lainnya, seringkali dapat dipastikan bahwa kebanyakan pengunjung akan lebih memilih warung tersebut, bahkan jika warung dengan kelebihan ini lebih jauh dari warung yang biasa-biasa saja. 

Kelebihan-kelebihan ini lebih dikenal sebagai nilai jual unik atau Unique Selling Point (USP). Poin ini adalah salah satu titik vital berbagai bentuk bisnis.

Mulailah bisnis Anda dengan mengetahui jelas USP apa yang dapat Anda sajikan. Beberapa cara untuk menentukan USP adalah sebagai berikut:

  • Tuliskan fitur atau kelebihan produk Anda, bisa seperti paket makanan yang mengenyangkan dan terjangkau, pengemasan yang praktis, bumbu rahasia yang tidak ada duanya, dan banyak lagi.
  • Posisikan diri Anda sebagai pelanggan dan jelaskan bagaimana produk yang Anda jual dapat menjadi suatu solusi, atau bahkan menjadi kebutuhan baru di era digitalisasi ini.
  • Ketahui kelemahan yang umum ditemukan dalam bidang kuliner tujuan Anda, dari segi kesehatan, tingkat kerumitan dalam konsumsi, dan sebagainya. Anda mungkin dapat menciptakan USP yang menarik untuk menghadirkan solusi guna menutupi kelemahan tersebut.

2. Riset, Riset, dan Riset

Pasar terus berubah mengikuti perkembangan teknologi dan informasi secara global. Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui peluang dan risiko dari menu kuliner pilihan Anda sebelum memulai bisnis.

Riset dapat dilakukan dengan mencari tahu kelebihan dan kekurangan bisnis yang sekiranya akan menjadi kompetitor Anda. Anda juga wajib memahami target pasar. Ketahui pengeluaran yang umum akan dirogoh untuk menu Anda hingga gaya hidup para pelanggan yang mungkin akan membutuhkan atau justru menjauhi produk Anda. 

Berkomunikasi juga penting untuk dilakukan. Cari tahu apa yang mereka sukai dari bisnis kompetitor dan apa yang ingin mereka ubah. Kenali kebutuhan mereka dan seberapa mungkin produk Anda akan memenuhi kebutuhan tersebut. Apa kuliner ini akan tetap digemari beberapa tahun mendatang? Apa bahan-bahan utama bisnis Anda memiliki alternatif yang lebih unik namun tetap akan digemari?

3. Rencana Usaha Komprehensif

Selain untuk memetakan arah dan tujuan bisnis, rencana usaha (Business Plan) yang komprehensif dan mendetail adalah separuh keberhasilan usaha. Rencana Usaha Anda merupakan simulasi cara memulai bisnis kuliner, perputaran uang, dan strategi pengembangan. Selain itu, rencana usaha yang matang dan mudah dipahami dapat menarik perhatian mitra, investor, atau sponsor untuk bisnis Anda.

Rencana usaha umumnya menjelaskan:

  • Rencana keuangan, dari pengumpulan modal, pemberdayaan sumber, pengaturan biaya, hingga pemanfaatan pemasukan bisnis.
  • Penjelasan mengenai mitra inti
  • Penjelasan mengenai pelanggan inti, serta segmentasi dan hubungan mereka dengan bisnis.
  • Nilai-nilai bisnis yang dapat pelanggan atau mitra peroleh jika bekerja sama atau mengkonsumsi produk bisnis.

Beberapa rencana bisnis juga menambahkan detail pengembangan usaha dalam skenario di mana bisnis mereka telah mengembalikan modal dalam jumlah besar. Dalam skenario ini, Anda dapat merencanakan perkembangan seperti:

  • Mempresentasikan bisnis pada calon investor
  • Beriklan melalui media yang lebih luas (TV, paid ads, dan sebagainya)
  • Inovasi menu atau penambahan item
  • Membuka kerjasama franchise
  • Mengembangkan outlet saat ini
  • Mengembangkan kru bisnis

4. Desain Kemasan

Bagian ini adalah salah satu faktor penting dalam menarik perhatian pelanggan. Beberapa brand besar seperti Chatime dan Starbucks memiliki warna kemasan serta logo yang khas sehingga membantu pelanggan mengingat brand mereka.

Produk lokal seperti Eatlah dan Golden Lamian juga menyediakan pengemasan takeaway yang praktis sehingga memudahkan konsumen. Kepraktisan dan konsistensi warna adalah dua dari sekian banyak aspek yang perlu Anda pertimbangkan sebelum finalisasi desain produk dan kemasan Anda.

Desain meliputi logo, tema, warna, bahan, gaya tulisan, hingga jingle yang menjadi catchphrase produk Anda. Warna merah-putih dan jingle “It’s finger lickin’ Good” KFC digunakan untuk menggugah selera. Sama juga dengan warna merah-kuning dan jingle “I’m Lovin’ It” dari McDonald. Anda dapat memahami pengaruh warna dengan persepsi audiens melalui teori warna.

Anda bisa mulai merancang desain dari menentukan skema warna. Jika menu utama Anda berupa menu yang cenderung warna-warni, seperti varian konsumsi ringan atau camilan seperti minuman soda jeli, es krim, Anda dapat mencoba warna-warna eksentrik seperti toska, fuchsia, biru, ungu, hijau, dan lain sebagainya. 

Jika Anda menyediakan makanan berat seperti nasi goreng, mie ayam, ayam bakar, dan makanan berat lainnya, Anda perlu mempertimbangkan warna-warna yang umum ditemukan dalam makanan seperti merah, coklat, kuning, putih, jingga, dan sebagainya.

Setelah menentukan kombinasi dan skema warna yang tepat, gunakan warna-warna tersebut untuk merancang logo, gaya tulis, jingle, dan lain sebagainya untuk menciptakan konsistensi dalam brand bisnis Anda.

Baca Juga: Wow! Berikut Tips Lengkap Mulai Bisnis Kuliner untuk Pemula

5. Standard Operating Procedure (SOP)

Setelah desain dan rencana bisnis Anda terpetakan dengan matang, Anda juga perlu merekrut kru untuk membantu Anda menjalankan bisnis dan menentukan Standard Operating Procedure (SOP) untuk membantu mengatur kerja masing-masing karyawan. 

SOP adalah panduan terkait prosedur dalam suatu bisnis atau organisasi. SOP ditujukan untuk  membantu karyawan bekerja dengan efektif, mempermudah sistem manajemen, memperjelas alur komunikasi dalam hirarki, dan lain sebagainya.

Tiap bisnis memiliki SOP yang berbeda, sesuai dengan budaya kerja yang mereka miliki. Meskpun demikian, sangat dianjurkan untuk membuat SOP dengan karakteristik seperti berikut:

  • Komprehensif dan mendetail, sehingga pembaca mengerti prosedur mana untuk situasi apa dan tepat dalam aplikasinya.
  • Komunikatif. Gunakan bahasa yang jelas dan sederhana dalam menjelaskan prosedur sehingga pembaca dapat langsung menerima inti yang ingin disampaikan.
  • Up-tp-Date dengan situasi terbaru agar tetap relevan dengan praktik sehari-hari, seperti perpindahan WFO ke WFH semasa New Normal lalu.

6. Promosi

Perkenalkan bisnis dan brand Anda dengan memanfaatkan platform digital yang ada. Media sosial adalah contoh platform yang baik, namun Anda juga perlu menciptakan website agar calon pelanggan dapat menemukan informasi Anda dengan lebih mudah dan lengkap. 

Saat ini, memiliki website yang kredibel sangat penting untuk tiap bisnis. Dengan mengenal dan mengetahui bisnis Anda lebih dekat, Anda dapat menciptakan persepsi dalam pikiran calon pelanggan dan berkomunikasi dengan lebih baik. Dengan memiliki website yang tertata rapi dan profesional, Anda juga dapat menarik perhatian investor atau mitra yang dapat membantu mengembangkan bisnis Anda.

Anda juga dapat berinteraksi dengan calon pelanggan melalui media sosial seperti TikTok dan Instagram, atau media sosial lainnya sesuai dengan hasil riset Anda yang sesuai dengan target market bisnis. Interaksi ini dapat menciptakan kepercayaan dari audiens untuk menumbuhkan brand loyalty.

Anda juga dapat bekerja sama dengan mitra online seperti platform ride hailing GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood agar dapat menjangkau calon pelanggan dengan lebih baik lagi. 

7. Menyiapkan Modal

Modal bisnis kuliner tidak hanya untuk mempersiapkan bahan utama produk. Anda juga perlu menyiapkan modal untuk biaya lokasi, sumber daya seperti air dan listrik, fasilitas untuk pengunjung, biaya karyawan, biaya pengemasan produk, dan lain sebagainya.

Saat ini terdapat banyak cara untuk mengumpulkan modal. Dari mempresentasikan rencana bisnis Anda ke calon investor, merekrut sponsor, atau juga melalui platform securities crowdfunding seperti JOINAN. 

JOINAN dapat membantu Anda mengakses alternatif modal usaha melalui mekanisme penerbitan efek kepada investor tanah air. Dengan demikian, Anda juga akan lebih mudah mengumpulkan modal dan dapat memulai bisnis Anda lebih cepat.

Jenis Usaha Kuliner yang Laku

1. Kedai Kopi

Kopi adalah salah satu minuman favorit warga Indonesia. Kedai kopi sendiri tidak membutuhkan outlet yang terlalu besar, cukup ruang untuk mesin pembuat kopi, kasir, serta ruang gerak karyawan. 

Beberapa outlet juga hanya melayani konsep ‘grab and go’ di mana pengunjung dan pengendara ojek online hanya dapat memesan secara take away.

2. Minuman Kekinian

Franchise minuman seperti Xi Bo Ba, Chatime, dan Menantea merupakan contoh bisnis minuman kekinian. Bisnis ini seringkali menargetkan demografis anak-anak hingga remaja, sehingga sering ditemukan di outlet pusat perbelanjaan atau berdekatan dengan area institusi pendidikan.

Selain dari rasa-rasa unik dari produknya, bisnis kuliner ini juga mengandalkan visual pengemasan untuk menarik perhatian pelanggan.

3. Camilan Kering

Bisnis kuliner ini adalah salah satu cara memulai bisnis kliner yang cukup mudah. Warga Indonesia cukup menggemari cemilan kering dan bahan-bahan utama produk ini dapat Anda temukan di seluruh daerah Indonesia, seperti kentang goreng, singkong goreng, keripik kaca, dan lain sebagainya.

Hal terpenting yang perlu kamu perhatikan saat ingin berjualan gorengan, yaitu pastikan untuk menggunakan bahan baku yang berkualitas, menjaga kebersihan, dan citarasa.

4. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji umum ditemukan di perkotaan besar karena gaya hidup warga yang selalu sibuk dengan pekerjaan. Karenanya, franchise seperti Burger King dan Wendy’s dapat berkembang dengan cepat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung.

Untuk memulai bisnis sajian cepat saji sendiri sebenarnya tidak terlalu sulit karena Anda tidak wajib menciptakan menu baru dari yang telah umum ditemukan. Cukup dengan menyajikan produk yang lezat dan praktis untuk dimakan Anda sudah dapat mulai menciptakan brand seperti 7 langkah di atas.

9. Food Stalls

Dikenal juga sebagai warung, bisnis Food Stall dapat menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan dengan sangat mudah. Tidak ada ketentuan mengenai jenis makanan yang harus disediakan, dan Anda tidak membutuhkan tempat yang terlalu luas seperti restoran.

Baca Juga:  11 Strategi Pemasaran Usaha Makanan Biar Cepat Laris!

Modal Usaha Kuliner

Setelah 6 langkah pertama direncanakan dengan matang, langkah terakhir adalah mengumpulkan modal untuk mewujudkannya. Langkah terakhir ini dapat Anda lakukan dengan dukungan melalui platform securities crowdfunding JOINAN.

JOINAN merupakan platform investasi berbasis securities crowdfunding. Melalui JOINAN Anda dapat mengakses modal untuk mengembangkan bisnis. Mekanisme yang dilakukan yaitu dengan penerbitan efek yang akan JOINAN tawarkan kepada seluruh investor tanah air melalui website dan aplikasi JOINAN.

Jangan tunggu kompetitormu maju duluan, yuk! Buruan wujudkan bisnis impan kamu bareng JOINAN dengan menjadi mitra kami, dan dapatkan modal usaha hingga 10 Miliar Rupiah!

JADI MITRA JOINAN SEKARANG, AKSES MODAL USAHA HINGGA 10 MILIAR RUPIAH UNTUK WUJUDKAN BISNIS IMPIAN KAMU

*) JOINAN tidak bekerja sama dengan brand manapun yang disebutkan dalam artikel ini. Segala informasi terkait tiap brand pada artikel ini berkemungkinan besar dapat berubah sewaktu-waktu, untuk info terkait franchise atau kemitraan silahkan menghubungi pihak brand tersebut lebih lanjut. JOINAN tidak bertanggung jawab atas performa bisnis dari tiap brand atas kerja sama yang Anda lakukan dengan mereka.