Cara dan Tips Investasi Jangka Pendek Bagi Milenial 2021

211
Tips Investasi Jangka Pendek 2021
Cara dan Tips Investasi Jangka Pendek.*/ Photo by William Iven on Unsplash

Sebelum mulai berinvestasi, ada baiknya kita mempelajari tips investasi jangka pendek agar investasi yang dilakukan sesuai dengan terget atau tujuan finansial yang ditetapkan teman-teman.

Apa itu investasi?

Investasi adalah kegiatan menanam modal, baik langsung maupun tidak, dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut.

Berinvestasi merupakan salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan masa depanmu guna mencapai tahap kebebasan finansial.

Berbeda dengan menabung yang dapat diambil kapan saja sesuai dengan kebutuhanmu, investasi memiliki tenggat waktu yang mana kamu tak dapat mencairkan modalmu secara tiba-tiba.

Berdasarkan jangka waktu, investasi dibagi menjadi dua jenis yaitu investasi jangka pendek, dan jangka panjang. Namun, tak jarang seseorang menambahkan investasi jangka menengah.

Investasi jangka pendek umumnya berjangka kurang dari 3 tahun

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tips investasi jangka pendek. Simak selengkapnya ya!

Tips Investasi Jangka Pendek

Beragam tips investasi jangka pendek untuk pemula
Photo by William Iven on Unsplash

Mari kita mulai pembahasan ini dengan bertanya, kenapa harus investasi jangka pendek?

Sederhananya, dalam hidup ini seringkali terjadi hal-hal di luar rencana. Meski dapat diantisipasi dengan dana darurat, investasi jangka pendek mencegah mengalirnya uangmu untuk hal yang kontra produktif.

Bila sudah membiasakan diri untuk menabung dan mengalokasikan dana darurat, bukan berarti sisanya hanya untuk foya-foya.

Tahukah kamu bahwa inflasi di Indonesia per tahunnya berkisar 3-5 persen, bahkan terdapat prediksi bahwa inflasi 2021 mencapai 2,5 hingga 3 persen.

Berikut tips investasi jangka pendek yang dapat kamu lakukan!

Alokasikan Pendapatan dari Awal

Jangan berinvestasi menggunakan dana darurat, mulailah alokasikan dana khusus investasi tiap kamu gajian. Dalam melakukan perencanaan kuangan terdapat beberapa tipe alokasi dana yang dapat kamu lakukan.

Tentukan Profil Risiko

Profil risiko merupakan tingkat toleransi kamu dalam menghadapi sebuah risiko dari berinvestasi. Sebelum memilih instrumen investasi yang tepat untuk jangka pendek, baiknya kamu mengetahui profil risikomu.

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi profil risiko seseorang, seperti usia, tanggungan, pendapatan, hingga pengetahuan.

Berdasarkan faktor tersebut, profil risiko dikelompokkan menjadi:

  • Tipe Konservatif
  • Tipe Moderat
  • Tipe Agresif

Tentukan Tujuan Investasi

Tujuan yang jelas membantu kamu mencapai goals-mu. Hal ini juga berpengaruh terhadap berapa lama kamu harus berinvestasi, instrmen investasi apa yang cocok dan berapa sebaiknya nominal yang pas untuk diinvestasikan.

Misalnya, 2 tahun lagi kamu ingin jalan-jalan ke Eropa lalu budgetnya Rp 50 juta. Nah kamu tinggal tentukan deh berapa persen sebaiknya kamu mengalokasikan dana untuk investasi.

Saat pilih instrumen investasi kamu bisa menghitung berapa banyak dana yang terkumpul jika dilakukan dalam waktu tertentu.

Lakukan Diversifikasi Investasi

Untuk meminimalisir risiko yang terjadi, jangan taruh semua modalmu di suatu jenis instrumen yang sama. Mungkin terasa lebih ribet, tapi hal ini sangat berguna bila suatu saat kinerjanya tak berjalan mulus instrumen lain akan mem-back up.

Kamu bisa melakukan diversifikasi investasi pada jenis instrumen yang tingkat volatilitasnya lebih rendah atau dibarengi dengan investasi jangka panjang.

Perhatikan Kredibilitasnya

Kini berinvestasi jadi lebih mudah dilakukan berkat hadirnya platform digital. Pelajari seluk-beluk platform yang ingin kamu gunakan sebelum memulai investasi.

Kamu bisa melakukan riset mandiri seperti siapa foundernya, bagaimana track record perusahaannya, apakah pernah tersandung kasus hukum dan bagaimana legalitas perusahaannya.

Lalu kamu bisa mencari tahu mekanisme cara kerjanya, jangan sampai perusahaan tersebut melakukan gali lubang-tutup lubang atau skema Ponzi.

Instrumen Investasi Jangka Pendek untuk Milenial

Deposito

Mekanisme deposito yaitu kita sebagai deposan menyetorkan sejumlah uang kepada bank penyelenggara deposito. Terdapat minimal penyetoran dalam deposito dan tenor atau jatuh tempo.

Misalnya, di bank BCA setoran awal minimal Rp 8 juta. Hal ini berbeda dengan di bank lain. Penyetoran pun hanya dilakukan di awal, tidak setiap bulan kita menyetorkan uang.

Besaran suku bunga tiap bank pun berbeda, contohnya suku bunga deposito di CIMB yaitu 5 hingga 5 persen tergantung tenor yang diambil deposan dan besaran uang yang didepositokan.

Biasanya tenor deposito yaitu 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan beberapa tahun sesuai kelipatan. Keuntung dari deposito yaitu suku bunga yang tetap dan lebih tinggi dibanding menabung.

Selain itu deposito juga dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Kekurangannya yaitu tidak cair atau tidak mudah ditarik sewaktu-waktu, malah bila kamu tarik sebelum jatuh tempo bisa dikenakan sanksi. Kemudian, bila dibanding instrumen investasi lainnya, bunga deposito terbilang kecil.

Surat Utang Negara (SUN)

Guna memenuhi kebutuhan pembiayaan negara dalam APBN, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merilis Sukuk Tabungan (ST) dan Savings Bond Retail (SBR).

Kedua instrumen investasi ini memiliki seri dan tenor 2 tahun, cocok untuk investor pemula atau yang profil risikonya konservatif hingga moderat.

Keuntungan berinvestasi SUN yaitu rendah risiko karena dijamin oleh negara, sehingga tidak memiliki risiko gagal bayar. Selain itu, nominalnya cukup terjangkau yaitu Rp 1 juta.

Peer to Peer Lending (P2P Lending)

Peer to peer lending merupakan instrumen investasi dengan skema meminjamkan uang kepada para debitur. Namun, nantinya modal yang Anda investasikan akan mendapatkan return atau suku bunga pinjaman.

Saat ini telah tersedia beragam platform investasi P2P Lending yang dapat kamu unduh di smartphone-mu. Nominal modal yang dapat kamu investasikan pun beragam, mulai dari Rp 100 ribu.

Keuntungannya yaitu suku bunga per tahun akan dikirimkan tiap bulannya. Misalnya per tahun imbal hasil sebesar 18% maka per bulannya kamu akan mendapat 1,5 persen.

Tenor yang ditawarkan pun beragam, mulai dari 6 bulan hingga 2 tahun.

Reksa Dana

Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi jangka pendek yang dapat kamu pilih. Selain itu terdapat beragam jenis instrumen yang dapat kamu pilih seperti:

  • Reksa Dana Saham
  • Reksa dana Campuran
  • Reksa dana Pendapatan Tetap
  • Reksa dana Pasar Uang

Pastikan kamu memilih reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko ya!

Securities Crowdunding

Securities Crowdfunding merupakan platform investasi layanan urun dana berbasis teknologi yang baru disahkan oleh Presiden RI Jokowi pada 4 Januari 2021.

Sebelumnya Securities Crowdfunding dikenal dengan nama Equity Crowdfunding, yang mana hanya dapat menerbitkan saham. Saat ini terdapat beragam instrumen investasi yang dapat kamu pilih melalui satu platform.

Mulai dari saham, saham syariah, sukuk, obligasi dan obligasi konvensional. Salah satu platform investasi berbasis securities crowdfunding yang ada di Indonesia yaitu JOINAN.

Hanya dengan satu platform, kamu dapat berinvestasi maupun menjadi penerbit instrumen investasi guna memenuhi modal ekspansi bisnismu. Return yang ditawarkan pun menarik, mulai dari 20 – 35 persen.

Nah, itulah tips investasi jangka pendek dan macam-macam instrumennya yang dapat kamu pilih. Apakah kamu mulai tertarik berinvestasi?


JOINAN merupakan platform investasi berbasis securities crowdfunding. Melalui JOINAN kamu dapat berinvestasi pada beragam bisnis profitable, hingga mendapatkan alternatif pembiayaan untuk mengembangkan bisnismu.

Melalui mekanisme penerbitan efek yang akan JOINAN tawarkan kepada seluruh investor tanah air melalui website dan aplikasi yang dimiliki JOINAN.

Dengan satu platform kamu dapat menjadi investor maupun penerbit atau partner JOINAN! Klik link ini untuk informasi lebih lanjut.

baca juga: mudah baget! simak cara investasi saham di securities crowdfunding

Penulis: Mira Ayu Dwi Cahyani