Home Keuangan Cara Mengatur Keuangan Pribadi Agar Tidak Boncos

Cara Mengatur Keuangan Pribadi Agar Tidak Boncos

349
Cara mengatur keuangan
Perencanaan Keuangan Pribadi yang Mudah dan Dapat Dilakukan Semua Orang.*/google.com/MAKI STUDIO(c)

Merencanakan keuangan merupakan kewajiban yang harus dilakukan agar pengeluaran terukur dan tidak melebihi pemasukan. Maka penting bagi kita untuk mengetahui cara mengatur keuangan dengan bijak.

Perencanaan keuangan yang buruk akan berakibat pada pemborosan atau bahkan terlilit utang. Salah satu cara terbaik mengatur keuangan dengan meningkatkan kapasitas diri melalui literasi keuangan.

Sejauh ini berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) indeks literasi keuangan di Indonesia baru mencapai 38,03 persen di tahun 2020.

Ini artinya, dari 100 orang hanya sekitar 38 orang yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan terhadap produk dan layanan keuangan.

Literasi keuangan sendiri dapat diartikan sebagai pengetahuan dan pemahaman terhadap konsep dan risiko keuangan, termasuk keterampilan, motivasi, dan keyakinan guna membuat keputusan keuangan yang efektif, menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (2016).

Salah satu kunci terpenting dalam melakukan perencanaan keuangan pribadi terletak pada lifestyle. Terdapat survei yang menunjukkan bahwa lebih dari tiga perempat generasi muda fokus pada kepemilikian pakaian, mobil, dan peralatan teknologi tipe terbaru.

Bahkan menabung hanya dilakukan untuk memenuhi gaya hidup, contohnya nongkrong, ngopi, shopping, dan lainnya. Berikut cara mengatur keuangan yang dapat kamu terapkan!

Cara Mengatur Keuangan

Berikut cara-cara yang dapat kamu terapkan:

  1. Buat Daftar Pendapatan Bulanan

    Buat daftar pendapatan untuk mengetahui rata-rata pendapatan
    Daftar bisa dibuat dalam rentang waktu minimal 2 tahun terakhir.
    Cara menghitung pendapatan rata-rata perbulan:

    Jumlahh Total Pendapatan Selama 1 Tahun : 12 Bulan

  2. Gunakan Jumlah Pendapatan untuk Budgeting

    Setelah menemukan rata-rata pendapatan tertinggi dan terendah, gunakan pendapatan terendah untuk melakukan budgeting keperluan sebulan.

    Budgeting dengan pendapatan terendah dilakukan agar keuangan tetap aman bilsa sewaktu-waktu pendapatanmu justru menurun.

    Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, kamu dapat melakukan budgeting menjadi beberapa tipe:

    a. Tipe 1 = 20-30-50
    b. Tipe 2 = 20-30-60
    c. Tipe 3 = 10-20-30-40

    Keterangan ada di bawah.

  3. Kategorikan Pendapatan

    Pisahkan gaji menjadi beragam keperluan, misalnya:

    a. Pengeluaran wajib dan tetap, berupa tagihan bulanan kredit kendaraan/cicilan rumah/biaya sekolah anak.
    b. Pengeluaran wajib yang tidak tetap, berupa kebutuhan harian transportasi (bila menggunakan kendaraan pribadi, hitung biaya bahan bakar).
    c. Pengeluaran bersifat tidak wajib dan tetap, berupa paket internet.
    d. Alokasi dana untuk menabung dan investasi.

  4. Rencanakan Investasi


    a. Pilih instrumen investasi berdasarkan tujuan dan profil risiko.
    Contoh: Tujuan investasi untuk dana pensiun dengan profil risiko konservatif bisa menggunakan instrumen reksadana pasar uang.
    b. Mulai Alokasikan Dana.
    Lakukan investasi dengan budget yang kecil terlebih dahulu, salah satu instrumen yang dapat kamu gunakan yaitu reksa dana karena harganya sangat terjangkau.
    c. Pisahkan Rekening Sesuai Keperluan.
    Contoh: Rekening 1, tempat menyimpan uang gajian. Rekening 2, tempat menyimpan dana untuk disalurkan pada pos-pos kebutuhan. Rekening 3, untuk menabung dan investasi.

Diagram Alokasi Dana

Alokasi Keuangan Tipe 1

Cara Mengatur Keuangan
Perencanaan Keuangan Tipe 1

Alokasi Keuangan Tipe 2

Cara mengatur keuangan
Perencanaan Keuangan Tipe 2

Alokasi Keuangan Tipe 3

Perencanaan keuangan tipe 3
Perencanaan keuangan tipe 3

Jauhi Hal ini Agar Tak Boncos

Utang memang kehadirannya seringkali tak terprediksi, tapi sebenarnya dapat dicegah dengan mengalokasikan keuangan secara bijak dan tidak “laper mata” untuk membeli barang atau makanan diluar kebutuhan.

Namun, semakin berkembangnya dunia digital proses berutang dimudahkan dengan hadirnya pay later atau “bayar nanti”.

Pay later merupakan metode yang mirip dengan kartu kredit, di mana perusahaan aplikasi menalangi pembayaran tagihan pengguna kepada merchant. Nantinya, pengguna membayar tagihan ke perusahaan aplikasi.

Meski memudahkan pengguna untuk berutang, perencana keuangan OneShildt Financial Planning Budi Raharjo mengkhawatirkan layanan ini terlebih bagi milenial.

Hal ini karena, sama seperti kartu kredit pay later memiliki biaya yang harus diperhatikan pengguna, mulai dari biaya keanggotaan bulanan, cicilan, dan biaya lainnya yang berbeda pada tiap aplikasi.

Kekhawatiran Budi ini beralasan sebab berdasarkan penelitian Brilio.net dan JakPat Mobile Survey tentang kartu kredit dan milenial disebutkan 63 persen responden membutuhkan kartu kredit dengan alasan 44 persen mengejar diskon, cashback dan cicilan.

38 persen mengatakan untuk dana darurat, sedang 16 persennya membutuhkan kartu kredit agar praktis dan tak perlu memegang uang tunai, dan 1 persen menjawab agar tetap bergaya.

Sebenarnya, terdapat keuntungan dalam menggunakan kartu kredit maupun pay later asal dilakukan dengan bijak.

Sebagai tahap awal bagi milenial yang ingin terbebas dari jeratan utang, ada baiknya ditunda dulu kepemilikan dua tools ini sebelum kamu benar-benar mampu mengalokasikan keuangan secara bijak.

Nah, itulah tips dan cara mengatur keuangan yang dapat kamu lakukan.

Sebagai penyelenggara investasi berbasis securities crowdfunding, JOINAN berkomitmen untuk mendukung iklim ekonomi Indonesia yang baik, menjadi alternatif pembiayaan untuk mendukung UMKM naik kelas, dan solusi pintar untuk berinvestasi.

Mulai investasi atau ekspansi bisnismu bersama kami!


JOINAN merupakan platform investasi berbasis securities crowdfunding. Melalui JOINAN kamu dapat berinvestasi pada beragam bisnis profitable, hingga mendapatkan alternatif pembiayaan untuk mengembangkan bisnismu.

Melalui mekanisme penerbitan efek yang akan JOINAN tawarkan kepada seluruh investor tanah air melalui website dan aplikasi yang dimiliki JOINAN.

Dengan satu platform kamu dapat menjadi investor maupun penerbit atau partner JOINAN! Klik link ini untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga: Penjelasan lengkap investasi beserta cara, contoh dan kegunaannya

Penulis: Mira Ayu Dwi Cahyani