“If you don’t build your dream, someone will hire you to help build theirs.” — Steve Jobs
Mungkin kita sempat bertanya-tanya dari manakah sebuah perusahaan rintisan mendapatkan modal untuk terus berinovasi dan melakukan ekspansi bisnis? Hmmm tentunya bukan simsalabim ya.
Pada mulanya startup yang berasal dari kata start-up adalah sebuah perusahaan yang umurnya masih di bawah 5 tahun sehingga masih dirintis.
Namun, sejak tahun 2000an dan industri ‘dot-com’ semakin populer, startup pun mengalami pergeseran makna. Kini startup diidentikan dengan sebuah usaha yang baru berjalan tetapi menerapkan inovasi teknologi guna menjalankan core business-nya dalam memecahkan sebuah masalah di masyarakat.
Kehaadiran startup memudahkan kehidupan masyarakat. Startup mampu menyelesaikan persoalan klasik masyarakat khususnya akses terhadap suatu produk atau jasa tertentu.
Mulai dari gaya hidup hingga masalah keuangan terbantu dengan kehadiran startup. Kalo gak percaya, coba sekarang buka smartphone-mu berapa aplikasi karya startup yang telah kamu unduh?
Nah, sebagian dari kita pastinya juga bertanya-tanya sebenarnya bagaimana sih cara modal startup dipenuhi dan berasal dari mana? Simak info berikut selengkapnya ya!
Pendanaan Startup Pada Masa Awal
1. Bootstrapping

Bootstrapping adalah merogoh kocek pribadi, baik antara sesama pendiri maupun dana dari keluarga. Ada 2 alasan yang melatarbelakanginya yaitu karena tuntutan keadaan dan idealisme.
Idealisme maksudnya yaitu tiap startup memiliki nilai sendiri yang dipertahankan untuk menunjang visi bisnisnya, kehadiran investor yang mana membawa dana yang besar selain menguntungkan juga akan memiliki kendali yang besar terhadap startup tersebut.
Sedangkan, startup yang memilih untuk bootstrapping karena tuntutan keadaan biasanya dilatarbelakangi oleh upaya para founder startup tersebut yang masih memperbaiki, mencari solusi terbaik sebuah permasalahan, mengembangkan model bisnisnya sehingga belum mampu meyakinkan investor untuk memberi dana.
2. Pinjaman Peer-to-Peer Lending

Peer to peer lending (P2P Lending) adalah sebuah fintech yang memberikan pinjaman dana yang dapat diakses secara online, termasuk juga oleh para founder startup. Prosesnya pun terbilang cukup mudah karena tidak memakan waktu yang lama.
Bagi para founder, kamu bisa mencoba alternatif ini namun pastikan platformnya sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perhatikan tanggal jatuh tempo beserta bunganya yaa.
3. Kompetisi

Saat ini, sudah banyak kompetisi startup baik dalam taraf nasional hingga internasional yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Kompetisi pun menjanjikan beragam hadiah besar untuk pemenangnya. Dengan memenangkan kompetisi, para founder dapat memanfaatkan hadiahnya sebagai modal untuk mengembangkan startup-nya.
Hadiahnya pun tak melulu dalam bentuk pendanaan, bisa juga pelatihan atau mentoring dari beragam ahli hingga pelatihan berkelanjutan. Kompetisi merupakan salah satu ajang yang diminati oleh para perintis startup, bukan hanya karena hadiah yang dijanjikan, tapi juga sebagai ladang bertukar ide dan mencari inspirasi.
4. Angel Investor

Sesuai namanya angel yang berarti malaikat. Angel investor berasal dari perseorangan yang berinvestasi pada masa-masa awal berdirinya sebuah startup. Bak malaikat penyelamat, ia datang memberikan dana investasi yang besar dikisaran 50–500 juta atau 5 sampai 20 persen porsi saham.
Biasanya seorang angel investor sekaligus menjadi advisor atau komisaris di startup tersebut.
5. Inkubator-Akselerator

Inkubator berfokus pada peningkatan/percepatan pertumbuhan startup sehingga bantuan yang diberikan menitikberatkan pada pengembangan soft skill seperti mentoring.
Namun tidak menutup kemungkinan untuk memberikan ruang kerja, bahkan jaringan ke orang-orang yang berpotensi menjadi investor startup tersebut di kemudian hari.
Program inkubator ini berjalan cukup lama sekitar 6 bulan atau lebih. Contoh inkubator yang ada di Indonesia yaitu Indigo Incubator dan IDX Incubator.
Nah, kalau akselerator hampir mirip dengan inkubator, hanya saja jangka waktunya lebih pendek yaitu sekitar 3 bulan. Dari namanya saja kita sudah dapat menebak tujuannya yaitu mengakselerasi startup agar berkembang pesat dengan memberikan pendampingan/konsultasi. Akselerator yang ada di Indonesia yaitu Google Launchpad Accelerator dan Shinhan Future’s Lab.
Perlu digaris bawahi, baik inkubator maupun akselerator tidak melulu memberikan bantuan dalam bentuk pendanaan, seringkali bantuan hadir dalam bentuk pelatihan.
6. Convertible Lab

Convertible lab adalah pinjaman dana yang diberikan investor untuk sebuah startup dengan catatan perjanjian pengembalian utang tertuang pada convertible note.
Pengembalian dana tersebut ada yang diwajibkan dalam bentuk ekuitas (saham) maupun kebebasan memilih dalam bentuk uang atau ekuitas.
Waktu pengembalian pun bisa disesuaikan, ada yang menetapkan jangka waktu tertentu dan fleksibel. Besaran pengembaliannya ada yang diakumulasikan dengan bunga maupun tanpa bunga.
7. Venture Capital

Venture capital adalah lembaga keuangan yang memberikan pendanaan ke berbagai startup, sebagai imbalannya dana tersebut akan ditukar dengan kepemilikan saham startup yang didanainya.
Modal yang diberikan Venture Capital berasal dari para investor yang dinamakan Limited Partner (LP) yang terdiri dari perusahaan, konglomerat, dana mengendap, dana pensiun, dan sebagainya.
Namun, untuk dapat didanai oleh Venture Capital, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi startup. Antara lain startup tersebut mampu memecahkan masalah yang nyata di masyarakat luas dengan solusi yang masuk akal dan terbukti solutif.
Sehingga bisnisnya berkelanjutan, berumur panjang, dan bukan musiman. Bisnisnya juga mampu tumbuh mencapai skala yang besar tapi prediksi pertumbuhan cost-nya lebih landai dari pertumbuhan pendapatannya baik masa kini hingga masa yang akan datang.
Jumlah founder juga menjadi perhitungan, idealnya founder berisikan 2–4 orang untuk memaksimalkan peran pengembangan startup dan menghindari hal-hal yang tak diinginkan apabila foundernya hanya satu orang.
8. Securities Crowdfunding

Securities Crowdfunding (SCF) adalah jenis penggalangan dana dengan cara urun dana atau patungan dari banyak pemodal. Tujuannya agar terjadi hubungan saling menguntungkan antara pelaku usaha dengan investor.
Nah, melalui sistem securities crowdfunding ini kebutuhan modal sebuah startup dapat dipenuhi seluruh masyarakat dengan cara membeli sebagian dari saham bisnis perusahaan tersebut.
Salah satu startup securities crowdfunding yang ada di Indonesia yaitu JOINAN. JOINAN dapat mengakomodir startup untuk mendapatkan alternatif pendanaan.
Kesimpulan
Setidaknya terdapat 8 cara guna memenuhi modal startup untuk ekspansi bisnis. Di anataranya yaitu:
- Bootstrapping, adalah merogoh kocek pribadi, baik antara sesama pendiri maupun dana dari keluarga.
- Pinjaman Peer to Peer Lending, fintech yang memberikan pinjaman dana yang dapat diakses secara online.
- Kompetisi, dengan memenangkan kompetisi, para founder dapat memanfaatkan hadiahnya sebagai modal untuk mengembangkan startup-nya.
- Angel Investor, ia datang memberikan dana investasi yang besar dikisaran 50–500 juta atau 5 sampai 20 persen porsi saham.
- Inkubator-Akselerator, bantuan yang diberikan menitikberatkan pada pengembangan soft skill seperti mentoring.
- Convertible Lab, adalah pinjaman dana yang diberikan investor untuk sebuah startup dengan catatan perjanjian pengembalian utang tertuang pada convertible note.
- Venture Capital, adalah lembaga keuangan yang memberikan pendanaan ke berbagai startup, sebagai imbalannya dana tersebut akan ditukar dengan kepemilikan saham startup yang didanainya.
- Securities Crowdfunding, adalah jenis penggalangan dana dengan cara urun dana atau patungan dari banyak pemodal. Tujuannya agar terjadi hubungan saling menguntungkan antara pelaku usaha dengan investor.
Nah, itulah beragam alternatif pendanaan guna mengumpulkan modal startup. Kamu pilih yang mana?
Sebagai penyelenggara investasi berbasis securities crowdfunding, JOINAN berkomitmen untuk mendukung iklim ekonomi Indonesia yang baik, menjadi alternatif pembiayaan untuk mendukung startup & UMKM naik kelas, serta solusi pintar untuk berinvestasi.
Mulai investasi atau ekspansi bisnismu bersama kami!
JOINAN merupakan platform investasi berbasis securities crowdfunding. Melalui JOINAN kamu dapat berinvestasi pada beragam bisnis profitable, hingga mendapatkan alternatif pembiayaan untuk mengembangkan bisnismu.
Melalui mekanisme penerbitan efek yang akan JOINAN tawarkan kepada seluruh investor tanah air melalui website dan aplikasi yang dimiliki JOINAN.
Dengan satu platform kamu dapat menjadi investor maupun penerbit atau partner JOINAN! Klik link ini untuk informasi lebih lanjut.