
Ingin mulai trading atau jadi investor saham? Kenali beragam indeks saham di Indonesia berikut ini!
Apa itu Indeks Harga Saham?
Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencermintkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kritesria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala.
Sehingga indeks saham dapat menjadi sebuah indikator pergerakan harga saham yang berguna bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal, khususnya saham.
Indeks saham berfungsi untuk memantau kinerja bura saham secara umum, acuan bagi investor dalam membeli, menjual atau menahan saham.
Terdapat lebih dari 20 indeks saham di Indonesia yang memiliki kriteria saham tertentu mulai dari kapitalisasi pasar hingga likuiditasnya.
Berikut ragam indeks harga saham di Indonesia.
Macam-Macam Indeks Harga Saham di Indonesia
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan indeks saham milik Bursa Efek Indonesia (BEI).
IHSG bertugas mengukur kinerja harga saham Perusahaan Tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia.
Untuk menggambarkan keadaan pasar yang wajar, BEI memiliki wewenang untuk mengeluarkan atau tidak mengikutsertakan satu atau beberapa Perusahaan Tercatat dari perhitungan IHSG.
Pertimbangannya yaitu bila jumlah saham Perusahaan Tercatat yang dimiliki publik relatif kecil, sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, maka perubahan harga saham perusahaan tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG.
Tak hanya IHSG, BEI memiliki beragam indeks saham lainnya.
Bagaimana cara hitung IHSG? IHSG telah dihitung secara otomatis, kamu dapat mengamatinya di papan bursa atau mengunduhnya di situs BEI.
2. IDX80
IDX80 adalah indeks yang memantau kinerja harga 80 saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar.
Penilaian ini juga didukung dengan fundamental perusahaan yang baik. IDX80 akan diperbaharui setiap 6 bulan sekali pada Januari dan Juli.
Jadi dari 150 saham dengan free float persentase tertinggi akan dipilih 80 saham yang paling likuid. Sehingga akan ada saham yang dikeluarkan atau baru masuk.
Contohnya yaitu berdasarkan lampiran pengumuman BEI tanggal 25 Januari 2021, terdapat 10 saham yang keluar dari penghitungan indeks IDX80.
Saham-saham tersebut ialah:
- APLN (Agung Podomoro Land Tbk)
- BMTR (Global Mediacom Tbk)
- CLEO (Sariguna Primatirta Tbk)
- ISAT (Indosat Tbk)
- KBLI (KMI Wire & Cable Tbk)
- PNBN (Bank Pan Indonesia Tbk)
- SMSM (Selamat Sempurna Tbk)
- WTON (Wijaya Karya Beton Tbk)
Tujuan IDX80
- Manajer Investasi (MI) reksa dana memiliki beragam pilihan saham untuk dimasukan kedalam portofolio.
- Memudahkan trader atau investor dalam memilih saham yang sesuai dengan tujuan investasinya, mengingat jumlah saham banyak sekali.
3. LQ45
Indeks LQ45 juga dimiliki BEI. LQ45 adalah indeks yang memantau kinerja harga 45 saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar.
45 saham tersebut juga didukung dengan fundamental perusahaan yang baik. Berikut beberapa kriteria saham yang dapat bergabung dalam indeks LQ45:
- Tercatat di BEI minimal 3 bulan.
- Kondisi keuangan, prospek pertumbuhan, dan nilai transaksinya tinggi.
- Tergabung dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi pada pasar reguler dalam 12 bulan terakhir.
- Tergabung dalam 60 saham dengan kapitalisasi tertinggi selama 1 – 2 bulan terakhir.
- Dari 60 saham tersebut, 30 saham teratasnya otomatis masuk dalam perhitungan indeks LQ45.
Sedangkan 15 saham lainnya akan dipilih berdasarkan kriteria Hari Transaksi di pasar reguler, Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler, dan Kapitalisasi Pasar.
Setiap 3 bulan sekali dilakukan evaluasi pergerakan urutan saham yang tergabung dalam LQ45 dan pergantian saham dilakukan tiap 6 bulan sekali.
Dari sini kita dapat melihat bahwa indeks harga saham semakin mengerucut.
Salah satu tujuan Indeks LQ45 melengkapi IHSG sebagai penyedia sarana untuk analis keuangan, MI dan investor.
LQ45 dianggap menarik bagi investor karena transaksinya dapat lebih dari Rp 100 miliar dalam sehari, sehingga investor dapat lebih leluasa untuk membeli maupun menjual (likuid).
4. IDX30
Seperti indeks saham sebelumnya, IDX30 adalah indeks yang mengukur kinerja harag 30 sama dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang besar.
Penilaian ini juga didasarkan oleh fundamental perusahaan yang baik. Saham yang tergabung dalam IDX30 berasal dari saham LQ45.
Evaluasi terhadap saham-saham di IDX30 dilakukan per 3 bulan untuk evaluasi minor, dan per 6 bulan untuk evaluasi mayor.
Tiap evaluasi mayor akan ada perusahaan yang dikeluarkan atau terganti.
Tujuan IDX30 salah satunya yaitu memudahkan para investor atau trader untuk memilih saham yang sesuai dengan tujuan investasinya dengan mengerucutkan saham ke level yang lebih likuid dan berkapitalisasi besar.
5. IDX Quality30
Meski namanya hampir mirip dengan IDX30, IDX Quality30 tetap berbeda lho dengan indeks sebelumnya.
IDX Quality30 memantau kinerja harga 30 saham yang secara historis perusahaan relatif memiliki profitabilitas tinggi, solvabilitas baik, dan pertumbuhan laba stabil dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
Untuk tergabung dalam IDX Quality30, saham-saham akan disaring secara ketat berdasarkan kriteria tertentu, antara lain sebagai berikut:
- Rasio profitabilitas : Return on Equity (ROE)
- Rasio solvabilitas : Debt to Equity Ratio (DER)
- Variabilitas laba : Volatilitas dari pertumbuhan Earning per Share (EPS)
Bobot tiap saham pada indeks dibatasi paling tinggi 15%. Saham dengan skor berkualitas tertinggi, maka akan tergabung dalam IDX Quality30.
Sama seperti indeks lainnya, evaluasi dilakukan per 3 bulan (evaluasi minor) dan per 6 bulan (evaluasi mayor). Berikut kegunaannya:
- Evaluasi Mayor (M) dilakukan untuk memilih saham konstituen indeks untuk periode selanjutnya dengan menyesuaikan jumlah saham untuk indeks dan/atau dari konstituen.
- Evaluasi minor (m) dilakukan untuk menyesuaikan jumlah saham untuk indeks dan/atau bobot dari konstituen tanpa pemilihan konstituen indeks untuk periode selanjutnya.
6. IDX Value30
IDX Value30 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 30 saham dengan valuasi harga yang rendah, tetap likuiditas transaksi dan kinerja keuangannya baik.
Kriteria saham yang masuk dalam index IDX Value30 yaitu:
- Saham dengan pembukuan laba bersih dan ekuitas positif.
- Tidak memiliki rasio price to earnings (PER) dan price to book value (PBV) bernilai ekstrim.
Dikutip dari Big Alpha, saham-saham di indeks ini juga dievaluasi secara berkala melalui evaluasi mayor dan minor, tetapi terdapat evaluasi insidental juga bila terjadi kondisi berikut ini.
- Perubahan jumlah saham secara signifikan
- Delisting
- Suspensi
7. IDX Growth30
IDX Growth30 merupakan indeks yang memantau harga 30 saham dengan tren harga relatif terhadap pertumbuhan laba bersih dan pendapatan dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
Dikutp dari portal berita Kontan, sejak awal tahun 2020 sampai November 2020 IDX Growth30 tercatat sebagai indeks dengan koreksi paling minim.
Menurut Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Oki Ardiastama, hal ini terjadi karena kriteria penghuni IDX Growth terletak pada fundamental yang kuat.
8. IDX ESG Leaders
IDX ESG Leaders adalah Indeks yang memantau kinerja harga saham dengan penilaian Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang baik.
Selain itu, tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan serta memiliki likuiditas transaksi & kinerja keuangan yang baik.
Penilaian ESG dan analisis kontroversi dilakukan oleh Sustainalytics.
IDX ESG Leaders masih tergolong baru karena diluncurkan pada 14 Desember 2020 lalu. Peluncuran indeks ini diumumkan melalui Pengumuman Bursa No. Peng-00363/BEI.POP/12-2020.
Sekretaris perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan bahwa peluncuran indeks IDX ESG Leaders merupakan wujud nyata komitmen BEI guna mendorong praktik ESG dan sebagai salah satu milestone penerapan investasi berkelanjutan di Indonesia.
Kriteria saham yang masuk dalam IDX ESG Leaders:
- Berasal dari konstituen indeks IDX 80 yang memiliki skor risiko ESG dari Sustainalytics.
- Mengeluarkan saham dengan kontroversi tinggi yang masuk dalam kategori 4 dan 5.
- Mengeluarkan saham dengan skor risiko ESG berkategori tinggi (high) dan berat (severe).
- Dari saham yang tersisa, saham dengan nilai risiko ESG terendah akan menjadi konstituen indeks IDX ESG Leaders paling sedikit 15 dan paling banyak 30 saham.
9. IDX High Dividend 20
IDX High Dividend 20 adalah indeks saham yang memantau harga 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
Dividen yield adalah rasio perbandingan jumlah dividend yang dibayarkan perusahaan dengan harga saham perusahaan tersebut.
Cara menghitung dividend yield yaitu:
Dividend Yield = Dividend per share : Market value per share
- Dividend per share adalah jumlah dividend yang diterima investor per satu lembar saham yang dimilikinya.
- Market value per share adalah harga perlembar sahaam perusahaan tersebut di pasar modal.
Penghitungan indeks IDX High Dividend 20 melalui metode Capped Dividend Yield Adjusted Free-Float Market Capitalization Weighted, serta batasan bobot dalam indeks paling tinggi 15 persen per saham.
2 jenis evaluasi (mayor dan minor) juga dilakukan secara berkala.
10. IDX BUMN20
IDX BUMN20 adalah indeks yang memantau kinerja harga saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah, dan afiliasinya (anak perusahaan atau kepemilikan saham pemerintah), yang telah tercatat selama 6 bulan.
Kriterianya yaitu likuiditas, jumlah hari diperdagangkan, dan kapitalisasi pasar.
Penghitungan indeks IDX BUMN 20 dilakukan dengan metode Capped Market Capitalization Weighted yaitu kapitalisasi pasar sebagai bobot dan batasan bobot paling tinggi 15 persen per saham.
2 jenis evaluasi juga dilakukans ecara berkala, di mana evaluasi mayor dilakukan tiap akhir bulan Januari dan Juli.
Evaluasi minor IDX BUMN 20 dilakukan tiap akhir bulan April dan Oktober.
Nah, itulah 10 indeks saham di Indonesia yang wajib kamu ketahui. Sebenarnya masih banyak indeks saham lainnya, kita akan membahas selengkapnya pada kesempatan berikutnya.
Apakah kamu sudah memahami masing-masing dari indeks saham di Indonesia yang telah dijabarkan di atas?
Selain berinvestasi saham di pasar modal, kamu bisa lho investasi saham di bisnis profitable favoritmu melalui platform investasi berbasis securities crowdfunding.
Sebagai penyelenggara investasi berbasis securities crowdfunding, JOINAN berkomitmen untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional pasca Covid-19, berkontribusi mewujudkan iklim ekonomi Indonesia yang lebih baik, menjadi alternatif pembiayaan untuk mendukung startup & UMKM naik kelas, serta solusi pintar untuk berinvestasi.
Mulai investasi atau ekspansi bisnismu bersama kami!
JOINAN merupakan platform investasi berbasis securities crowdfunding. Melalui JOINAN kamu dapat berinvestasi pada beragam bisnis profitable, hingga mendapatkan alternatif pembiayaan untuk mengembangkan bisnismu.
Melalui mekanisme penerbitan efek yang akan JOINAN tawarkan kepada seluruh investor tanah air melalui website dan aplikasi yang dimiliki JOINAN.
Dengan satu platform kamu dapat menjadi investor maupun penerbit atau partner JOINAN! Klik link ini untuk informasi lebih lanjut.
baca juga: CAra investasi saham di securities crowdfunding
(KEU/MA)