Home Bisnis Mengenal 9 Naga Penguasa Ekonomi Indonesia

Mengenal 9 Naga Penguasa Ekonomi Indonesia

203
9 Naga Penguasa Ekonomi Indonesia
Mengenal 9 Naga Penguasa Ekonomi Indonesia

Jika Anda telah akrab dengan nama-nama seperti Jeff Bezos, Elon Musk, dan Warren Buffet, kini saatnya Anda berkenalan dengan 9 naga penguasa ekonomi yang memiliki pengaruh besar pada kelangsungan perekonomian Indonesia.

1. Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono

Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono adalah pewaris perusahaan rokok Djarum milik ayah mereka yang kemudian dikembangkan bersama. Kekayaan Hartono bersaudara yang berkisar Rp 609 triliun menjadikan mereka sebagai orang terkaya nomor 1 di Indonesia versi majalah bisnis Forbes.

Perusahaan Djarum kini adalah salah satu bisnis grup besar dengan pengaruh signifikan terhadap ekonomi Indonesia dan menempatkan Robert Budi Hartono pada urutan pertama  dan Michael Bambang Hartono sebagai urutan kedua sebagai orang terkaya di Indonesia selama kurun waktu 10 tahun terakhir ini. 

2. Keluarga Widjaja 

Keluarga Widjaja adalah pemilik grup Sinar Mas yang memiliki nilai kekayaan berkisar Rp139,54 triliun dan menempati posisi orang terkaya di Indonesia nomor 2 dalam daftar Forbes 2021. Dengan demikian, keluarga ini masuk sebagai salah satu dari 9 naga penguasa ekonomi Indonesia.

Sinar Mas bergerak di berbagai sektor, seperti agribisnis (minyak kelapa sawit),  jasa keuangan (Bank Sinarmas), telekomunikasi dan teknologi (Smartfren), developer dan real estate (Sinar Mas Land), infrastruktur dan energi, kesehatan (Eka Hospital), pulp dan kertas, dan berbagai projek kemanusiaan di bawah naungan yayasannya.

Mengutip Forbes, keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari 2019 pada usia 98 tahun. Eka Tjipta Widjaja merupakan imigran Cina yang datang ke Indonesia pada 1932 dan memulai usahanya dengan menjual biskuit saat remaja di Makassar, Sulawesi Selatan.    

Usaha ini kemudian berkembang menjadi penjualan kopi, minyak goreng hingga kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan). Eka kemudian meluaskan jaringan ke Surabaya dan memulai bisnis perkebunan kopi dan karet.  

Dari penghasilannya, Eka membangun CV Sinar Mas yang kemudian menjadi Sinar Mas Group, salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia.  Eka Tjipta juga menguasai mayoritas saham Sinar Mas Multiartha. 

3. Anthoni Salim

Anthony Salim merupakan pewaris perusahaan Salim Group yang didirikan Soedono Salim. Sebelum mencapai kesuksesannya saat ini, Salim Group sempat mengalami kejatuhan setelah Anthony menamatkan pendidikannya di North East Surrey College of Technology, Inggris. Hal ini memaksa mereka menjual beberapa anak perusahaannya seperti PT BCA, PT Indocement Tunggal Perkasa, dan PT Indomobil Sukses Internasional.

Di bawah naungan Anthony Salim, perusahaan ini kembali berjaya dari perusahaan mi instan, PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills, yang dinobatkan sebagai salah satu perusahaan mi instan terbesar di dunia dan tepung terigu. 

4. Sri Prakash Lohia

Sri Prakash Lohia merupakan pendiri dan pemilik perusahaan petrokimia dan tekstil, Indorama Corporation. Pebisnis Indonesia dengan darah India ini tercatat memiliki harta kekayaan senilai lebih dari Rp 88 triliun. 

Kekayaan ini menempatkan Lohia pada uruat ke-4 dari 9 naga penguasa ekonomi Indonesia. PT Indo-Rama Synthetics Tbk. sendiri adalah perusahaan yang memproduksi plastik polietilen tereftalat (PET). Bahan ini adalah bahan yang umum yang digunakan untuk memproduksi serat dan benang, plastik rekayasa, film foto, serta wadah minuman dan makanan.

Perusahaan ini terdaftar di bursa saham dengan kode INDR. Emiten tekstil ini mencatatkan peningkatan pada pembukuan pada kuartal ketiga tahun 2021 yang lalu dengan peningkatan hingga 44,44%.

Baca Juga: 10 Ide Bisnis untuk Mahasiswa yang Menguntungkan

5. Prajogo Pangestu

Walaupun tidak terlahir dari keluarga berada, Prajogo Pangestu berhasil membangun kejayaan senilai Rp 77 triliun dengan membeli perusahaan kayu pada tahun 1973 yang kini dikenal dengan nama grup Barito Pacific.

Perusahaan ini sempat dinobatkan sebagai taipan perkayuan terbesar di Indonesia sebelum krisis ekonomi 1997. Dari laporan Forbes 2022, kekayaan Prajogo berasal dari bisnis petrokimia anak perusahaan Barito Pacific, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Tercatat pada tahun ini PT Chandra Asri akan membangun pabrik baru kompleks petrokimia dari dana Rights Issue. Right issue sendiri adalah hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk membeli efek baru sebelum ditawarkan kepada pihak lain. Hal ini Pragojo lakukan untuk memperluas skala usaha dan kapasitas produksi dalam melayani kebutuhan pasar Indonesia.

6. Chairul Tanjung

Chairul Tanjung dengan kekayaan yang tercatat setara dengan Rp 60,06 triliun merupakan naga ke-6. Pemilik CT Corp dengan sejumlah diversifikasi bisnis ini memiliki beberapa perusahaan yang menjadi portofolio investasi CT Corp di antaranya PT Bank Mega Tbk (MEGA), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Trans Resort Bali, CT Agro, Transmedia, dan The Trans Luxury Hotel Bandung.

Salah satu perusahaan terbaru Chairul adalah PT Allo Bank Indonesia tbk (BBHI) yang dibeli saat bank tersebut masih bernama PT Bank Harda Internasional.

7. Susilo Wonowidjojo

Sumber kekayaan Susilo Wonowidjojo diperoleh warisan bisnis keluarga yang terus Susilo kembangkan dengan berbagai inovasi. Pada tahun 2020, pemilik Gudang Garam ini memiliki kekayaan sebanyak Rp76,3 triliun. Gudang Garam sendiri merupakan produsen tembakau dengan produksi 85 miliar batang per tahun.

Gudang Garam didirikan pada tanggal 26 Juni 1958 di Kediri, Jawa Timur, oleh ayahnya sebagai industri rumahan. Perusahaan ini pun terus berkembang menjadi perusahaan rokok terbesar di Indonesia, bersama Djarum dan Sampoerna sebagai pemimpin pasar rokok. Susilo Wonowidjojo mengambil alih PT. Gudang Garam sejak 2009, dengan adiknya, Juni Setiawati, menjadi komisaris utama.

8. Benjamin Setiawan

dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D. merupakan pendiri PT Kalbe Farma Tbk yang biasa disapa sebagai dr. Boen. dr. Boen mengembangkan perusahaan di bidang farmasi ini bersama 6 saudaranya sehingga menjadi Kalbe Group.

Kalbe Group berkembang dalam bidang farmasi, makanan kesehatan, distribusi, sarana penelitian, pendidikan hingga rumah sakit. Grup ini memiliki kekayaan sebesar 4,2 miliar dolar AS atau setara Rp 60,6 triliun. Kalbe Farma telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1991. 

Tercatat Kalbe tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4 kelompok divisi usahanya, yakni Divisi Obat Resep dengan kontribusi 23%, Divisi Produk Kesehatan 17%, Divisi Nutrisi 30%, serta Divisi Distribusi and Logistik 30%. 

Usaha distribusi Kalbe juga menjangkau lebih dari 1 juta outlet di seluruh Indonesia dan hadir di negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan sebagai perusahaan produk kesehatan nasional yang bersaing di pasar ekspor. 

9. Jogi Hendra Atmadja

Nama penutup di urutan 9 naga penguasa ekonomi Indonesia adalah Jogi Hendra Atmadja. Bersama dengan Drs. Raden Soedigdo dan Ir. Darmawan Kurnia, mereka mendirikan PT Mayora Indah pada tanggal 17 februari 1977 di Jakarta. Di perusahaan ini, Jogi Hendra Atmadja menjabat sebagai komisaris utama perusahaan Mayora. 

Sebagian besar kesuksesan Jogi berasal dari biskuit roma kelapa produksi perusahaan, dan produk permen Kopiko di akhir tahun 1980-an yang berhasil menjadi permen rasa kopi pertama di Indonesia.

PT Mayora juga telah mendirikan pabrik di beberapa wilayah seperti di Makasar, Medan, Pasuruan, Ciawi, Sukabumi, Palembang dan Cianjur. Perluasan ini dilakukan untuk memperkuat produksi PT Mayora agar dapat bersaing dengan merk besar lain seperti Aqua.

Tercatat pada tahun 2019, total kekayaan Jogi Hendra Atmadja mencapai US$3 miliar (Rp42,071 triliun) dan masuk dalam 10 besar daftar orang terkaya di Indonesia.

Baca Juga: 12 Cara Dapatkan Modal Usaha untuk Berbisnis

Kiat Membangun Bisnis Bagi Anak Muda

Saat ini, terdapat banyak ide bisnis yang dapat Anda pelajari dan upayakan. Dari bisnis kuliner hingga jasa pengetikan, semuanya dapat Anda mulai sesuai dengan minat dan pengetahuan. Meskipun demikian, tetap saja Anda membutuhkan persiapan matang tidak peduli sesederhana apa bisnis tersebut.

Seperti yang telah Anda baca, 9 naga penguasa ekonomi Indonesia di atas berhasil bertahan dengan mengembangkan usaha mereka. Perkembangan ini juga berasal dari sistem manajemen yang baik sehingga sumber daya dari bisnis yang sudah ada, dapat dialokasikan dengan bijak untuk menciptakan bisnis baru yang juga menguntungkan.

Salah satu langkah untuk memulai dan mengembangkan bisnis Anda to the next level adalah dengan menyiapkan modal atau dana yang cukup. Platform investasi crowdfunding JOINAN hadir untuk membantu Anda untuk terhubung dengan investor. Wujudkan bisnis impianmu sekarang bersama JOINAN! 

JOINAN merupakan platform investasi berbasis securities crowdfunding. Melalui JOINAN Anda dapat mengakses modal untuk mengembangkan bisnismu. Mekanisme yang dilakukan yaitu dengan penerbitan efek yang akan JOINAN tawarkan kepada seluruh investor tanah air melalui website dan aplikasi JOINAN.

Yuk wujudkan bisnis impian kamu dari sekarang dengan menjadi mitra JOINAN dan dapatkan kesempatan akses modal hingga 10 Miliar Rupiah!

kEMBANGKAN BISNISMU SEKARANG, JADI MITRA JOINAN RAIH AKSES MODAL HINGGA 10 MILIAR RUPIAH

*) JOINAN tidak bekerja sama dengan PERUSAHAAN ATAU BRAND MANAPUN DALAM ARTIKEL INI. Segala informasi terkait PERUSAHAAN ATAU BRAND MANAPUN pada artikel ini berkemungkinan besar dapat berubah sewaktu-waktu, untuk info selengkapnya silahkan mengubungi pihak PERUSAHAAN ATAU BRAND MANAPUN DALAM ARTIKEL INI lebih lanjut. JOINAN tidak bertanggung jawab atas performa bisnis dari PERUSAHAAN ATAU BRAND MANAPUN DALAM ARTIKEL INI atas kerja sama yang Anda lakukan dengan PERUSAHAAN ATAU BRAND MANAPUN DALAM ARTIKEL INI.