Kenali apa itu valuasi saham sebelum mulai berinvestasi. Simak penjelasan berikut selengkapnya!
Apa yang Dimaksud dengan Valuasi Saham
Sebagai investor, penting bagi kita untuk mengetahui apa itu valuasi saham.
Selain valuasi saham, sebenarnya ada banyak istilah lain dalam dunia investasi yang wajib investor ketahui.
Nah, hari ini kita akan berkenalan dengan valuasi saham. Sebenarnya apa itu valuasi saham?
Dikutip dari laman idxchannel.com, Valuasi saham adalah proses penilaian atas harga suatu saham perusahaan untuk mengetahui harga saham tersebut sesuai atau tidak dengan nilai intrinsiknya.
Dengan mengetahui valuasi saham, kita dapat menentukan harga wajar atau nilai intrinsik suatu saham.
Perlu dipahami bahwa nilai valuasi saham berbeda dengan harga saham. Dalam dunia investasi kita mengenal adagium Price is What You Pay, Value is What You Get.
Bila harga saham adalah nominal yang kita beli, maka nilai intrinsik adalah nominal yang investor dapat bila perusahaan tersebut dijual.
Jadi, melalui analisis valuasi saham, kita akan membandingkan nilai wajar (intrinsik) dengan harga pasar saham saat itu.
Untuk menghitung valuasi saham, kita dapat menggunakan beberapa macam rasio seperti PER (Price Earning Ratio), PBV (Price to Book Value), ROE (Return on Equity), EPS (Earning per Share), dan DER (Debt Equity Ratio).
Berdasarkan rasio keuangan tersebut kita dapat membandingkan emiten satu dengan emiten lainnya. Metode ini dinamakan sebagai metode komparatif.
Indikator Analisis Valuasi Saham
Dikutip dari Investing.com, Ellen May Institute menyebutkan setidaknya ada 3 pedoman yang dapat digunakan dalam analisis valuasi saham.
1. Nilai Intrinsik > Harga Pasar
Berarti saham tersebut dalam kondisi murah (undervalued), layak dibeli atau ditahan bila saham sudah dimiliki.
2. Apabila Nilai Intrinsik < Harga Pasar
Berarti saham tersebut mulai mahal (Overvalued), jadi baiknya investor menjual untuk mendapat keuntungan.
3. Nilai Intrinsik = Harga Pasar
Berarti saham tersebut menunjukkan nilai wajar (fair) dan kadang dianggap kurang menarik bagi investor.
Rasio untuk Menghitung Valuasi Saham
1. Price to Earning Ratio (PER)
Price to Earning Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menggambarkan harga saham suatu perusahaan dibandingkan dengan keuntungan atau laba yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Jadi, kamu dapat menganalisis PER suatu perusahaan dan membandingkannya dengan perusahaan dalam industri sejenis.
Bila PER lebih kecil dari rata-rata emiten dalam industri sejenis, artinya harga perusahaan dianggap relatif lebih murah.
Rumus Price to Earning Ratio (PER)
PER = Harga Saham / Laba per Saham (EPS)
Earning per Share adalah laba perusahaan yang dibagi per lembar saham.
Bila EPS naik dari tahun ke tahun, maka dapat diartikan bahwa perusahaan tersebut mengalami pertumbuhan karena labanya terus meningkat.
Rumus Earning per Share:
EPS = Laba Bersih / Jumlah Lembar Saham
3. Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value (PBV) adalah rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Melalui PBV kita dapat melihat besaran keliparan nilai pasar saham dengan kekayaan bersih suatu perusahaan.
PBV sering digunakan untuk mencari saham yang undervalued. Caranya dengan membandingkan PBV saham dari rata-rata PBV industri sejenis.
Rumus PBV:
PBV = Harga Saham / Nilai Buku per Saham
4. Return on Equity
Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas sebagai ukuran dari kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan tersebut.
Secara sederhana ROE berfungsi untuk melihat seberapa besar keuntungan yang dihasilkan sebuah perusahaan dari tiap satu Rupiah yang diinvestasikan pemegang saham perusahaan tersebut.
ROE dinyatakan dalam bentuk persentase (%).
Berikut rumus ROE:
ROE = Laba bersih setelah pajak / Ekuitas pemegang saham
5. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio adalah rasio untuk melihat besaran utang jika dibanding dengan total ekuitas yang perusahaan miliki.
Hal ini karena besaran utang turut menjadi risiko bagi sebuah perusahaan.
Berikut indikator dalam menganalisis Debt to Equity Ratio.
- DER > 1 artinya utang perusahaan lebih besar dari ekuitasnya.
- DER < 1 artinya utang perusahaan lebih kecil dari ekuitasnya.
Rumus Debt to Equity Ratio:
DER = Total Utang / Total Ekuitas
6. EV/EBITDA
EV/EBITDA adalah singkatan dari Enterprise Value (EV) dengan earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA).
Panjang banget yaa namanya, singkatnya EV/EBITDA adalah rasio yang digunakan untuk menilai perusahaan dari kemampuannya dalam menghasilkan laba atau kas operasional.
Melalui EV/EBITDA kita dapat menilai apakah nilai perusahaan tersebut tergolong mahal atau murah dari harga sahamnya saat ini.
Tinggi rendahnya dapat dilihat dengan membandingkan EV/EBITDA satu perusahaan dengan EV/EBITDA perusahan lain dalam sektor yang sama.
Rumus EV/EBITDA:
EV / EBITDA
EV = Kapitalisasi pasar + Total utang – Kas & Setara kas
EBITDA = Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi & amortisasi
7. Price/Earnings to Growth (PEG)
Price/earnings to growth (PEG) yaitu rasio yang mengukur harga wajar saham berdasarkan potensi kenaikan laba perusahaan di masa yang akan datang.
Rumus price/earnings to growth ratio (PEG) adalah pengembangan dari rumus price to earnings ratio.
Rumur PEG:
Price to Earnings / EPS Growth
Price to Earning Ratio = Harga Saham Saat ini / Laba per saham
EPS Growth = (EPS Tahun ini – EPS Tahun Sebelumnya) / EPS Tahun ini
Cara Melakukan Analisis Valuasi Saham dengan Metode Komparatif
- Tentukan sektor bisnis yang ingin dianalisis.
- Kumpulkan emiten di sektor bisnis tersebut.
- Cari data laporan keuangan perusahaan yang dipilih.
- Tentukan rasio keuangan guna menghitung valuasi saham.
- Hitung rasio keuangan rata-rata industri dengan menjumlah tiap-tiap rasio keuangan dari tiap emitennya.
- Buat tabel untuk membandingkan rasio tiap emiten dengan rasio rata-rata sektor industri tersebut.
Nah, itulah pembahasan kita kali ini mengenai apa itu valuasi saham. Apakah kamu sudah memahami tiap rasio dan metodenya?
Selain berinvestasi saham yang melantai di bursa, kamu juga bisa lho investasi saham di UMKM yang profitable.
Sebagai penyelenggara investasi berbasis securities crowdfunding, JOINAN berkomitmen untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional pasca Covid-19, berkontribusi mewujudkan iklim ekonomi Indonesia yang lebih baik, menjadi alternatif pembiayaan untuk mendukung startup & UMKM naik kelas, serta solusi pintar untuk berinvestasi.
Mulai investasi bersama kami!

JOINAN merupakan platform investasi berbasis securities crowdfunding. Melalui JOINAN kamu dapat berinvestasi pada beragam bisnis profitable, hingga mendapatkan alternatif pembiayaan untuk mengembangkan bisnismu.
Melalui mekanisme penerbitan efek yang akan JOINAN tawarkan kepada seluruh investor tanah air melalui website dan aplikasi yang dimiliki JOINAN.
Dengan satu platform kamu dapat menjadi investor maupun penerbit atau partner JOINAN! Klik link ini untuk informasi lebih lanjut.
MENGENAL APA ITU VOLATILITAS: PENGERTIAN, JENIS DAN PENYEBABNYA
(KEU/MA)