Terdapat beragam instrument investasi yang dapat kita pilih dan sesuaikan dengan profil risiko, salah satunya yaitu obligasi. Saat mendengar kata investasi di pasar modal, kita selalu tertuju pada saham. Padahal, terdapat banyak ragam instrument selain saham.
Obligasi merupakan surat utang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah, surat tersebut memiliki nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu.
1. Melalui obligasi, perusahaan atau pemerintah dapat mendanai sebuah proyek atau ekspansi bisnis.
2. Lebih flexible mengingat besar kecilnya dana dapat disesuaikan dengan kemampuan investor untuk membeli dan kemampuan penjamin emisi atas komitmennya dalam jumlah penerbitan obligasi.
3. Tidak harus memberikan jaminan
4. Keuntungan berlipat yang berasal dari tingkat suku bunga.
5. Kupon obligasi disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dan kondisi tingkat suku bunga di perbankan.
6. Keleluasaan mengoperasikan perusahaan disbanding yang disyaratkan oleh bank.
Bila investasi saham keuntungannya disebut dividen, dalam obligasi disebut dengan coupon atau kupon. Meski berjangka waktu, obligasi bisa kau perjual belikan di pasar sekunder juga lho!
Bagi investor terdapat beberapa keuntungan investasi obligasi, di antaranya yaitu:
- Imbal hasilnya (kupon) diterima secara berkala
- Imbal hasil obligasi lebih tinggi dibanding deposito
- Terdapat capital gain bila diperjualbelikan di pasar sekunder
- Pokok investasi (uang yang dipinjamkan) akan kembali
Nah, obligasi terdapat beragam jenis, kali ini kita akan membahas jenis-jenis obligasi yang harus dipahami oleh pemula.
Jenis-Jenis Obligasi yang Perlu Diketahui
1. Berdasarkan penerbit
A. Obligasi Pemerintah
Diterbitkan oleh negara, terdiri dari:
- Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) & Sukuk Ritel (SukRi)
- Saving Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Negara Tabungan (ST)
B. Obligasi Korporasi
Diterbitkan oleh perusahaan, baik oleh perusahaan swasta maupun BUMN & BUMD dengan jatuh tempo minimal 1 tahun.
C. Obligasi Municipal
Diterbitkan oleh pemerintah daerah guna membiayai proyek di daerah.
2. Berdasarkan Pembayaran Bunga
A. Zero Coupon Bond
Yaitu surat utang tanpa bunga & tanpa pemberian kupon secara berkala. Keuntungan diambil dari selisih harga jual diskonto & nilai yang tampak saat surat tersebut diperdagangkan
B. Obligasi Kupon
Obligasi dengan kupon berbentuk digital yang nominalnya sesuai kesepakatan penerbit obligasi dengan investor. Nilainya berasal dari bagian hasil atau tingkat suku bunga obligasi.
C. Obligasi Kupon Tetap
Obligasi dengan suku bunga tetap untuk dibagikan kepada investor hingga jatuh tempo.
D. Obligasi Kupon Mengambang
Kupon yang didapat berubah besarannya tergantung indeks pasar uang.
3. Obligasi Berdasarkan Nominal
A. Obligasi Konvensional
Jenis obligasi yang satuas nominalnya besar. Biasanya sekitar Rp 1 miliar per lot.
B. Obligasi Ritel
Kebalikan dari obligasi konvensional, nominal obligasi ritel lebih kecil dan dapat dijangkau oleh masyarakat awam.
4. Obligasi Berdasarkan Penukaran
A. Convertible Bond
Surat utang dapat dikonversikan menjadi saham perusahaan dengan rasio penukaran yang telah disepakati sebelumnya.
B. Obligasi Tukar
Seperti convertible bond, hanya saja dapat diubah menjadi saham afiliasi penerbitnya (anak atau induk perusahaan).
C. Obligasi Opsi Beli
Obligasi yang dapat dibeli kembali oleh penerbitnya dengan harga yang sudah disepakati. Setelah kembali membeli penerbit tetap membayar bunga dan pokok utang sesuai kesepakatan.
D. Putable Bond
Jenis obligasi dimana investor memiliki hak mengharuskan penerbit membeli kembali surat utangnya.
Obligasi Berdasarkan Imbal Hasil
A. Obligasi Konvensional
Surat berharga yang diterbikan oleh suatu pihak guna mendapatkan tambahan modal dan disertai perjanjian kewajiban memberi bunga dalam tempo tertentu.
B. Obligasi Syariah
Yaitu obligasi yang diterbitkan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Contohnya SBSN Ijarah sampai Istishna’, Sukuk Tabungan dan Sukuk Ritel, serta Sukuk Korporasi
Jadwal Penerbitan SBN Ritel 2021
Tahun 2021 pemerintah menargetkan penerbitan SBN ritel dengan total nilai mencapai Rp 60 T – Rp 80 T. Berikut jadwalnya:
- Obligasi Negara Ritel – Seri 019 (26 Jan-18 Feb)
- Sukuk Ritel – Seri 014 (26 Feb-17 Mar)
- Savigs Bond Retail – 010 (21 Jun-15 Jul)
- Sukuk Ritel – 015 (27 Agu-15 Sep)
- Obligasi Negara Ritel – 020 (27 Sep-20 Okt)
- Sukuk Tabungan – 008 (1-17 Nov)
Cara dan Tips Investasi Obligasi
- Membuka Rekening
Bukalah rekening pada perusahaan sekuritas yang terpercaya, mudahnya cari perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK.
- Memahami Produk Obligasi
Anda bisa melkukan riset berdasarkan layanan riset yang disediakan perusahaan sekuritas.
- Analisis Obligasi sebelum Dibeli
Lakukan analisis mandiri seputar obligasi yang akan dibeli, kamu juga bisa memanfaatkan jasa analis terpercaya dari perusahaan sekuritas.
- Sesuaikan dengan tujuan investasi
Karena investasi memiliki jangka waktu, pastikan obligasi yang kamu beli sesuai dengan tujuan investasi. Misalnya, sebagai dana pensiun atau sebagai biaya pendidikan anak.
- Pilih waktu yang tepat
Karena obligasi dapat diperjual belika di pasar sekunder, kamu bisa menjualnya kembali dengan selisih nilai setelah membelinya dengan harga 100% atau menahannya untuk mendapat keuntungan yang stabil berdasarkan kupon.
- Perhatikan Tingkat Suku Bunga
Pahami bahwa ketika suku bunga naik, harga obligasi turun, begitu pula sebaliknya.
Itulah ragam obligasi yang dapat kamu jadikan pilihan investasi. Selain melalui perusahaan sekuritas, kamu juga bisa investasi obligasi melalui platform Securities Crowdfunding yaitu JOINAN. Melalui JOINAN, kamu dapat berinvestasi pada beragam bisnis yang profitable.
Selain itu, melalui JOINAN kamu juga dapat berinvestasi pada beragam instrumen seperti saham, obligasi konversi, sukuk, hingga saham syariah. Yuk! Saatnya JOINAN.
BACA JUGA: APA ITU DANA DARURAT DAN BAGAIMANA CARA MENGELOLANYA
Penulis: Mira Ayu Dwi Cahyani
