Kehadiran beragam instrumen investasi tidak hanya memudahkan investor untuk memilih, tetapi juga sarana untuk melakukan diversifikasi. Simak tips diversifikasi portofolio investasi berikut ini.
Memulai investasi sangatlah mudah, dengan kecanggihan teknologi digital yang ada investasi dapat dilakukan secara online melalui aplikasi.
Namun, yang sering tidak disadari yaitu memisahkan alokasi dana di tiap instrumen yang dipilih. Kegiatan ini dinamakan diversifikasi.
Diversifikasi portofolio investasi adalah kegiatan menempatkan dana investasi pada instrumen investasi yang berbeda karakteristiknya. Karakteristik dapat dibedakan dari likuiditas, risiko, dan returnnya.
Berikut kegunaan diversifikasi portofolio investasi
- Meminimalisir risiko kerugian (risiko tidak dapat dihilangkan).
- Memaksimalkan potensi keuntungan.
Terdapat istilah “Don’t put all your eggs in one basket” yaitu jangan menaruh seluruh telur yang kamu miliki dalam satu keranjang. Karena apabila keranjang tersebut jatuh, maka semua telurnya akan pecah.
Nah, istilah tersebut cocok untuk menggambarkan bagaimana pentingnya diversifikasi investasi.
Mengingat risiko berinvestasi terdapat pada segala jenis instrumennya, dan pasti dialami oleh seluruh investor dengan beragam profil risiko. Sudah sepatutnya kita melakukan diversifikasi.
Langkah-Langkah Diversifikasi Portofolio Investasi
- Pilih Instrumen Investasi Sesuai dengan Profil Risiko
Seperti yang kita ketahui, sebelum memulai investasi salah satu hal penting yang harus calon investor lakukan yaitu menentukan profil risikonya.
Profil risiko adalah tingkat toleransi yang dapat ditanggung oleh seorang calon investor. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi profil risiko, seperti umur, tanggungan, dan sebagainya.
Dalam berinvestasi terdapat adagium “High risk high return”, semakin tinggi imbal hasil yang kamu tuju maka risikonya semakin besar.
- Alokasikan Dana pada Tiap Instrumen
Alokasikan dana investasi pada beragam instrumen yang beragam termasuk karakteristik yang berbeda pula.
Beragam kelas aset tersebut berfungsi untuk meningkatkan laba dan meminimalisir risiko. Misalnya bila kamu memiliki profil risiko agresif, dapat melakuakn alokasi investasi sebesar 60% pada saham, 20% pada obligasi dan 20% lagi pada reksa dana campuran.
- Melakukan Audit Investasi
Karena iklim ekonomi dan kondisi keuanganmu pastinya berubah maka diversifikasi portofolio investasi tidak dapat dilakukan sekali untuk selamanya.
Kamu harus melakukan pengecekan secara berkala, sesuaikan juga dengan tujuan finansialmu dan profil risikonya.
Nah, itulah ragam tips diversifikasi portofolio investasi yang dapat dilakukan oleh milenial. Apakah kamu tertarik berinvestasi?
JOINAN merupakan platform investasi berbasis securities crowdfunding. Melalui JOINAN kamu dapat berinvestasi pada beragam bisnis profitable, hingga mendapatkan alternatif pembiayaan untuk mengembangkan bisnismu.
Melalui mekanisme penerbitan efek yang akan JOINAN tawarkan kepada seluruh investor tanah air melalui website dan aplikasi yang dimiliki JOINAN.
Dengan satu platform kamu dapat menjadi investor maupun penerbit atau partner JOINAN! Klik link ini untuk informasi lebih lanjut.
Penulis: Mira Ayu Dwi Cahyani